Selasa, 29 Mei 2012

Petani Lirik Varietas Lokal, Sidenok dan Bima Lebih Tahan Serangan Hama Wereng

 
Panen Padi : Memasuki masa tanam, para petani masih merasa kecewa terhadap Kementerian Pertanian. Pasalnya, varietas padi yang direkomendasikan kementerian tidak tahan serangan hama. Terlihat masa panen di Kecamatan Telukjambe Barat, beberapa waktu lalu.

PURWASARI, RAKA - Akibat serangan hama wereng yang mengganas di musim gadu lalu, petani mulai melirik varietas lokal.

Mereka kecewa karena semua varietas yang dirilis oleh Kementerian Pertanian ternyata rentan dengan serangan hama. Para petani justru menemukan varietas lokal yang bertahan dari serangan hama wereng.

Salah seorang petani, Ijam Sujana mengatakan, semua varietas yang diluncurkan pemerintah ternyata tidak tahan dengan serangan hama. Hal itu menyebabkan produksi menurun hingga 50 persen. “Tentu saja itu membuat petani banyak yang merugi. Banyak varietas yang diluncurkan oleh pemerintah tidak tahan terhadap serangan hama. Kemarin, waktu hama wereng, banyak sawah yang gagal panen karena padi yang ditanam tidak tahan terhadap hama,” ungkapnya, Minggu (14/11) kemarin.

Dalam penyuluhan terpadu, lanjut Ijam, petani mempertanyakan varietas yang bisa tahan hama agar mereka bisa bertahan dari pertanian. Saat musim rendeng lalu, petani menanam padi varietas Muncul. “Namun, sebulan sebelum panen, tanaman malah menjadi kering dan puso setelah diserang hama wereng cokelat,” kata Ijam.

Demikian pula dengan varietas Ciherang dan Mekongga yang mengalami kerdil rumput setelah diserang hama wereng cokelat. Namun, petani kesulitan menemukan varietas lain untuk enghindari penurunan produksi pada musim berikutnya. “Mereka masih bertanya kepada dinas tentang varietas apa yang layak dipakai, dan tahan dari serangan hama hingga panen tiba,” ujarnya.

Pengakuan sejumlah petani, serangan hama wereng cokelat kali ini sangat memukul petani. Petani lainnya, Hamim (50), mengatakan sia-sia terus menyemprot tanaman padi demi mengusir hama. Pasalnya serangan hama tidak berhenti. “Selesai diserang hama wereng hijau, dilanjut hama wereng punggung putih, terus hama wereng cokelat. Eh, waktu bulir padi merekah, sudah ditunggu oleh kungkang,” keluh Hamim.

Diteruskannya, terdapat dua varietas lokal yang bisa bertahan dari serangan hama wereng, yaitu Sidenok dan Bima. Akan tetapi populasinya masih sedikit karena belum diteliti oleh pemerintah dan disertifikasi. Dua varietas tersebut bertahan setelah diserang hama wereng dan tidak terkena virus kerdil rumput. "Sekarang yang lagi berkembang Sidenok dan Bima, kedua varietas ini cukup tahan terhadap hama," paparnya.

Populasi yang kecil itu menanam sejak 2005. Saat ada lomba produksi padi, dua varietas itu menang. Dari satu hektare lahan, jenis Sidenok bisa menghasilkan 9 ton. Sedangkan jenis Bima, meskipun diserang hama, menghasilkan 6,5 ton. Berbeda dengan Ciherang yang justru mati diserang kerdil rumput. "Sidenok dan Bima pernah ikut lomba produksi padi, kedua varietas tersebut menang," ujar Hamim.(asy)
(Tulisan diambil dari : http://radarkarawangnews.blogspot.com)

JUAL BIBIT PADI

JUAL BIBIT PADI SIDENOK

Kami menjual bibit padi SIDENUK. Untuk informasi dan pembelian bisa hubungi kami di
0877-5546-2677
0815-1537-2677
0853-3509-2677
dengan Bpk.Tutur.
Ciri -ciri padi Sidenok diantaranya yaitu :
  • Nasi Pulen
  • Bentuk Gabah Gemuk
  • Tahan Hama dan Penyakit
  • Produksi Tinggi dengan hasil rata-rata 6,65 ton / hektar, dan potensi hasil 9,42 ton / hektar.